Minggu, 20 Februari 2011

HUKUM ZIKIR BERJAMAAH (2)

HUKUM ZIKIR BERJAMAAH (2)
Penanya:
Muh. Sungkilang Wala’,
Jl. Merdeka Jurusan BTN Merdeka, Depan Blok A 1 Palopo 91921
Pertanyaan:
Bahwa masjidmasjid
seKota
Palopo tahun ini sudah dijadikan program kota
sebagai kota religie, mengadakan zikir bersama setiap malam Jum‘at antara Maghrib
dan ‘Isya atas prakarsa aktifis pengurus PD Muhammadiyah yang pada dua atau tiga
tahun terakhir menjadi salah seorang Pembantu Walikota Palopo. Zikir bersama itu
dilaksanakan dengan cara berkumpul pakai hitungan 100 x, pakai imam dan makmum,
dengan suara bersama dank eras, dengan zikir tertentu yang sudah disusun dan
dibukukan.
Saya sebagai imam di suatu masjid dengan beberapa anggota anggota jamaah
menganggap bid‘ah, sehingga pada masjid tersebut, pelaksanaan zikir bersama itu tidak
kontinue dan sepisepi
sehingga pemrakarsa tersebut mengedarkan undangan secara
tertulis untuk makmum dan menunjuk imam khusus dari luar setiap sebelum malam
Jum‘at dan imam zikir diberi uang transport. Maka untuk kemurnian agama, saya
tanyakan kepada Majelis Tarjih Muhammadiyah, bagaimana hokum atau kedudukan
zikir bersama itu? Boleh saya lakukan atau tidak? Mohon jawaban atau uraian tentang
zikir bersama, karena pendapat Majelis Tarjihlah yang akan saya pedomani.
Catatan: Saya anggap bid‘ah, berdasarkan buku yang saya baca yaitu buku tanya
jawab oleh A. Hasan hal. 739, Buku Keharaman Bid‘ah (terjemahan) karangan
penasehat Masjid Nabawi, Madinah, dll.
Akhirnya, semoga mendapat jawaban secepatnya.
Wassalam WW.
Jawaban:
Sebelum kami jelaskan secara rinci, maka perlu kami kutipkan terlebih dahulu
ayatayat
dan haditshadits
tentang zikir, sehingga saudara dapat dengan mudah
memahami dalildalilnya;
1 الَّذِينَ
ءَامَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوب . [ الرعد
.[ 28 :( 13 )
.[ 41 :( 2 يَاأَيُّه
ا الَّذِينَ ءَامَنُوا اذْكُرُوا اللهَ ذِكْرًا كَثِيرً ا. [الأحزاب ( 33
3 وَاذْكُرْ
رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ
.[ 205 :( وَالْآصَالِ وَلاَ تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِين . [ الأعراف ( 7
4 عَنْ
أَبِي مُوسَى قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَجَعَلَ
النَّاسُ يَجْهَرُونَ بِالتَّكْبِيرِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ ارْبَعُوا
عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّكُمْ لَيْسَ تَدْعُونَ أَصَمَّ وَلاَ غَائِبًا إِنَّكُمْ تَدْعُونَ سَمِيعًا قَرِيبًا
.[ 2704/ وَهُوَ مَعَكُمْ ... [ رواه مسلم ٬ كتاب الذك ر: 4 4
5 عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَ نَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ
فِي نَف سِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍَ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍَ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ مِنِّي
شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَان ي
.[ 2675/ يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَة . [رواه مسلم ٬ كتاب الذك ر: 2
6 عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِن لِلهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
مَلا ئِكَةً سَ يَّارَةً فُضُلاً يَتَتَبَّعُونَ م جَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ
قَعَدُوا مَعَهُمْ وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ
السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ ... [ رواه مسلم ٬ كتاب
.[ 2689/ الذك ر: 25
7 عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ... وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ
فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ وَ يَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ
السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَ لاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ ...
.[ 2699/ [ رواه مسلم ٬ كتاب الذك ر: 3 8
1. (Yaitu) orangorang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allahlah
hati menjadi
tenteram. [QS. arRa‘
d (13): 28].
2. Hai orangorang
yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir
yang sebanyakbanyaknya.
[QS. alAhzab
(33): 41].
3. Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa
takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orangorang
yang lalai. [QS. alA‘
raf (7): 205].
4. Diriwayatkan dari Abi Musa, ia berkata: Kami pernah bersama Nabi saw dalam
suatu perjalanan. Kemudian orangorang
mengeraskan suara dalam bertakbir.
Lalu Nabi saw bersabda: Hai manusia, kecilkanlah suaramu, sebab kamu tidak
berdoa kepada orang yang tuli dan jauh, melainkan kamu berdoa kepada Yang
Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia bersamamu … [HR. Muslim, Kitab
azZikr,
No. 44/2704].
5. Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Allah Yang
Maha Perkasa lagi Maha Agung berfirman: Aku adalah menurut sangkaan hambaKu
kepadaKu,
dan Aku bersamanya ketika ia berzikir (dengan menyebut nama)Ku.
Jika ia mengingat Aku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam DiriKu,
dan
jika ia menyebut namaKu
dalam sekelompok manusia, maka Aku menyebutnya
dalam sekelompok manusia yang lebih baik dari mereka. Jika ia mendekatiKu
sejengkal, maka Aku mendekatinya sehasta, jika ia mendekatiKu
sehasta, maka
Aku mendekatinya sedepa. Jika ia mendatangiKu
dengan berjalan, maka Aku
mendatanginya dengan berlari kecil. [HR. Muslim, Kitab azZikr,
No. 2/2675].
6. Diriwayatkan dari Abi Hurairah, dari Nabi saw beliau bersabda: Sesungguhnya
Allah Yang Maha Pemberi berkah dan Maha Tinggi mempunyai malaikatmalaikat
yang memiliki mobilitas tinggi dan kelebihan yang selalu mengikuti majlismajlis
zikir. Maka apabila mereka menemukan majlis yang didalamnya terdapat kegiatan
zikir, mereka duduk bersama para anggota majlis, dan mereka mengelilinginya
dengan sayap mereka, sehingga mencakup semua apa yang ada di antara mereka
dan langit dunia. Apabila orangorang
yang berzikir telah bubar, maka para
malaikat naik dan mendaki ke langit … [HR. Muslim, Kitab azZikr,
No. 25/2689].
7. Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Setiap ada
kaum di suatu rumah (masjid) dari rumahrumah
Allah dengan membaca kitab
Allah (alQur’an)
dan mempelajarinya, pasti turun kepada mereka ketenteraman
dan tertumpah kepada mereka rahmat Allah, dan dikelilingi oleh para malaikat,
dan Allah mengingat mereka yang ada di dalam majlis … [HR. Muslim, Kitab azZikr,
No. 38/2699].
Penjelasan:
Demikianlah ayat dan hadits yang dapat kami kutip. Sebenarnya ayat yang
menyebutkan zikir dalam alQur’an
tidaklah sedikit, kurang lebih 293 ayat, tetapi tiga
ayat yang kami kutip sudah representatif, demikian pula haditshadits
tersebut.
Ayat pertama [arRa‘
d (13): 28] dan ayat kedua [alAhzab
(33): 41],
mengandung perintah agar memperbanyak berzikir kepada Allah SWT. Dimaksudkan
dengan zikr ialah menyebut lafallafal
jalalah, seperti Subhana Allah, alhamdu Lillah,
Allahu Akbar, La Haula wa la Quwwata illaa Billah, membaca shalawat, membaca alQur’an
dan lafal jalalah lainnya. AlFakhr
arRaziy
membagi zikir menjadi tiga macam:
zikir dengan lisan, yaitu menyebut nama Allah atau lafal jalalah; zikir dengan hati,
yaitu memikirkan dan merenungkan keagungan Allah, rahasia penciptaannya, dan
sebagainya; dan zikir dengan anggota badan, seperti mendirikan shalat, sedekah,
beramal shalih, dan sebagainya. Para ahli tasawwuf memerinci sebagai berikut: Bahwa
zikir ada tujuh macam: zikir dengan mata, zikir dengan telinga, zikir dengan lisan, zikir
dengan kedua tangan, zikir dengan badan, zikir dengan hati, zikir dengan ruh (jiwa).
[asShan‘
aniy, 1960, IV: 214].
Zikir yang paling utama adalah zikir dengan ketigatiganya;
dengan lisan, hati
dan anggota badan. Zikir semacam inilah yang paling utama dan paling sempurna.
Artinya bahwa zikir dengan hati saja atau dengan lisan saja adalah boleh, dan semuanya
harus dilakukan dengan ikhlas. Itulah yang dapat melahirkan ketenteraman,
sebagaimana disebutkan pada ayat 28 surat arRa‘
d di atas.
Ayat ketiga [alA‘
raf (7): 205], menegaskan agar zikir tersebut dilakukan dengan
cara merendahkan diri, rasa takut dan dengan suara yang lembut, tidak keras, secara
kontinue, pagi dan sore. Ayat tersebut dengan tegas melarang berzikir dengan suara
keras, sebab suara keras akan mengganggu orang lain dan menghilangkan kekhusyu‘an.
Oleh karena itulah Rasulullah saw memperingatkan para shahabat yang berzikir dengan
suara keras, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Muslim, dari Abi
Musa (No. 4):
Hadits No. 5 yang diriwayatkan oleh Muslim, dari Abi Hurairah, juga hadits No.
6 dan hadits No. 7, memberikan informasi bahwa Allah SWT menugaskan para
malaikat berkeliling mengikuti majlis zikir, dan apabila malaikat majlis zikir mereka
akan melindunginya dengan sayapnya hingga selesai, dan Allah akan menganugerahrahmatNya
kepada majlis zikir tersebut.
Tiga hadits tersebut (hadits No. 5, 6, dan 7) memberikan pengertian bahwa
berzikir bersama dalam satu majlis adalah sangat baik (tanpa imam dan makmum), dan
harus sesuai dengan tuntunan alQur’an
dan asSunnah
sebagai berikut:
1. Dilakukan dengan khusyu‘ dan rasa takut.
2. Dilakukan dengan suara halus, tidak kedengaran orang lain, tidak dengan berteriakteriak,
menangis dengan histeris, menggelenggelengkan
kepala dan sebagainya,
sehingga tidak mengganggu orang lain. Sebab Allah SWT adalah Maha Mendengar
dan Maha Dekat.
3. Dilakukan dengan ikhlas, bukan karena untuk mencari popularitas, keduniaan dan
sebagainya yang melanggar ketentuan alQur’an
dan asSunnah.
Dengan demikian zikir yang dilakukan di daerah saudara harus diluruskan sesuai
dengan tuntunan alQur’an
dan asSunnah.
*sd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar